Sabtu, 30 September 2017

Dalam Kata Kulukis Wajahmu

Diantara belantara hutan yang lebat
Dan merkuri di atas jembatan
Ku sulam kata-kata, kutenun makna
Menjadi penggati selimut saat kau kedinginan
Tanpa kau sadari kata-kataku telah menyibak rambutmu, menjagamu agar kau terlelap
Dingin memeluk, rindu mengutuk

Tubuhku masih mengebara Adinda,
Malam terlihat begitu lancang
Hingga detik jam-pun serasa berbalik arah, serasa matahati tak mau terlalu pagi untuk menghianati mimpi
Kita berdua tersekat oleh waktu terjerat oleh rindu.
Tak saling bertemu

Malam ada mesin waktu
Semakin ingin keluar semakin terjerat
Semakin merasakan semakin terperangkap
Aku terjebak didalamnya
Tak ada apapun kecuali cahaya
Sinarnya minyilaukan mata
Lalu terlihat begitu roman
Tiba-tiba mereka bersatu
Cahaya itu menjelma wajahnmu
Aku merindukanmu

Kutata kata-kata, kutulis kala-kala
Kubungkus dengan doa
Serta kuhiasi dengan cinta
Agar kita jumpa, hungga membangun kota yang telah kita impikan berasama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar